All New Kia Carens punya dua varian. Teratas diisi versi bermesin 1.4L turbo, lalu paling murahnya adalah 1.5 naturally aspirated. Meski beda performa, sebagai mobil keluarga yang memiliki wujud SUV, ia tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen.
Keunggulan
- Performa
Meski tanpa turbo, mekanis 1,5 liter tetap jadi daya tarik. Ia sebenarnya memiliki tenaga yang terbilang moderate, 115 PS di putaran 6.300 rpm dan torsinya 144 Nm sejak 4.500 rpm. Namun, angka segitu nyatanya sudah sangat cukup memberikan pengalaman berkendara memuaskan. Transfer tenaga terasa cepat dan tak memerlukan usaha besar untuk melesatkan mobil hingga kecepatan tinggi. Apalagi ia dipadukan sistem transmisi otomatis IVT (Intelligent Variable Transmission), sehingga perjalanan terasa lebih mulus, tapi tetap mengirimkan tenaga secara presisi ke roda. Pengguna juga bisa bermain dengan kinerja mesin melalui mode berkendara, terdiri dari Eco, Normal dan Sport. Mobil menjadi lebih fleksibel, bisa diajak hemat bahan bakar maupun berakselerasi liar. Untuk efisiensi optimal, MPV ini turut diperkuat fitur Idle Stop & Go, yang mematikan enjin ketika mobil berhenti sementara.
- Konektivitas Smartphone
Carens telah mengaplikasikan head unit yang dapat dihubungkan dengan smartphone secara nirkabel (wireless) dengan memanfaatkan Android Auto maupun Apple CarPlay. Hal ini tentunya memberikan fleksibilitas bagi pengguna Carens. Tak hanya pengemudi dan penumpang di baris depan, mereka yang ada di belakang juga bisa menghubungkan smartphonenya tanpa perlu menarik kabel. Tak hanya bisa dimanfaatkan untuk memutar musik, kemudahan dalam mencari rute makin praktis karena dapat membuka peta digital.
- Kenyamanan Maksimal
Beragam fitur memenuhi kabin guna memaksimalkan kenyamanan seluruh penumpang. Varian termurah sudah dibalut kulit pada seluruh jok. Makin nyaman lantaran ia memiliki fungsi pendingin (ventilated) untuk baris pertama yang bisa diatur dalam tiga level.
Tempat penyimpanan barang Carens terbilang banyak dan tersebar merata di seluruh baris. Fleksibilitas angkut pun didukung dengan pengaturan jok yang praktis dan tepat. Kursi paling belakang dapat dilipat hingga rata lantai dengan dengan mudah. Sementara baris kedua menggunakan tombol tumble yang praktis untuk memaksimalkan ruang.
Fitur selanjutnya charger gadget. Ia tak hanya tersedia di baris pertama, tapi seluruh area. Makin sempurna karena opsi pengisian daya baterai banyak, mulai dari power outlet 12V, USB standar, hingga fast charging type-c dan wireless charger.
Terakhir adalah perangkat keselamatan. Ia terbilang sudah cukup untuk melindungi seluruh penumpang. Adapun kelengkapannya, yakni cakram di seluruh roda, 6 kantung udara, Anti-lock Braking System, Electronic Brakeforce Distribution, Brake Assist, electronic Stability control, Hill assist System, Downhill Brake Control, dan sensor parkir.
Kekurangan
- ADAS Kurang Lengkap
Walau dibekali sejumlah fitur keselamatan, tapi ia terbilang standar. Mengingat pabrikan otomotif semakin lumrah mengaplikasikan perangkat Advanced Driving Assistance System (ADAS). Carens sendiri memiliki Cruise Control yang memudahkan pengemudi saat berkendara jauh. Namun, sayangnya ia tak bersifat dinamis. Selain itu, tak ditemukan perangkat seperti Blind Spot Monitoring, Lane Departure Warning, Lane Keeping Assist, Rear Cross Traffic Avoidance hingga Forward Collision-Avoidance Assist.
- Absennya Panoramic View Camera
Tubuh bongsor Carens cukup tricky untuk dikendalikan. Apalagi saat melewati jalan sempit atau melakukan parkir. Ia memang sudah diberikan kamera belakang untuk memantau situasi di bokong mobil, tapi alangkah lebih baiknya bisa diperkuat Panoramic View Camera atau biasa disebut kamera 360. Pengemudi jadi bisa memperhatikan langsung kondisi di seluruh sisi kendaraan. Risiko tabrakan dengan objek tak terlihat jadi terminimalisir.
- Harga
Dibanderol Rp407 juta (on the road DKI Jakarta), Carens terbilang tak murah. Bila tak mungkin menurunkan harga, harusnya Carens dapat memiliki penawaran lebih banyak untuk konsumen. Melihat persaingan dunia otomotif yang semakin ketat, pabrikan berlomba-lomba memperkuat model, termasuk model yang paling terjangkaunya. Bagaimana menurut Anda? (HFD/ODI)
Sumber : oto.com